![]() |
Taufik Al Mubarak |
Di kampung kita yang jauh dari pelosok sekali pun, sudah
memanfaatkan berkah teknologi dalam proses transaksi narkoba. Cara yang paling
aman dan nyaman biasanya cukup dengan komunikasi via blackberry messenger
(BBM). Tapi, kehadiran sosial media seperti Facebook, transaksi tersebut kian
mudah dilakukan. Orang-orang di kampung sudah mulai menggunakan layanan ini.
Ini tantangan yang harus dihadapi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam memutuskan
mata rantai peredaran narkoba, terutama di kalangan remaja.
Lalu, peran apa yang perlu diambil oleh Blogger untuk ikut
serta dalam Pelaksanaan Program Pencegahan dan Pemberantaskan Penyalahgunaan
dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Inpres No 12 tahun 201 tentang
Pelaksanaan Kegiatan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba tahun 2011-2015.
Dalam Inpres No 12 tahun 2011 tersebut, semua pihak memiliki
tanggung jawab bersama untuk terlibat dan ikut ambil bagian dalam kampanye
penanggulangan narkoba di Indonesia.
Peran Blogger
Blogger Anti Narkoba ini bukan komunitas baru para blogger.
Ini hanya bentuk ajakan untuk para blogger agar peduli pada penyalahgunaan
narkoba. Apalagi akhir-akhir ini, pengguna narkoba tak lagi mengenal usia: dari
orang tua sampai anak-anak, dari pejabat sampai orang kerja serabutan.
Ajakan untuk para blogger ini penting. Sebagai generasi muda
yang aktif menulis, mereka diharapkan mampu menularkan kegiatan positif menulis
itu untuk anak-anak seusia mereka. Menulis blog dapat menjadi hobi positif, dan
akan menghindarkan mereka terjebak pergaulan dengan pengguna narkoba. Kalau
semua generasi muda mulai menulis, mereka mampu mengajak kawan-kawannya untuk
menekuni kegiatan serupa. Ini tentu saja akan menutup peluang mereka terlibat
dalam praktik negatif. Anak-anak muda sekarang ini memang perlu disibukkan
dengan hal-hal positif.
BNN pun mulai melirik para Blogger untuk terlibat dalam
gerakan melawan narkoba. Dalam Focus Group Discussion (FGD) antara BNN dengan
Komunitas Blogger Reporter, Senin (14/4/2014) lalu, terungkap banyak peran yang
bisa dilakukan seorang Blogger. Misalnya, selain membuat tulisan tentang bahaya
narkoba, para blogger juga bisa dilibatkan menjadi penyuluh handal berbekal
pengetahuan yang mereka miliki. Bahkan melalui blog, para blogger dapat
memberikan pencerahan tentang masalah narkoba kepada masyarakat secara luas.
Kita pun sangat yakin, bahwa peran blogger dapat
dimaksimalkan. Apalagi dalam FGD tersebut, Kepala BNN Dr Anang Iskandar,
merencanakan untuk menggelar sarasehan dengan para Blogger dengan jumlah
peserta yang lebih besar. Bergabungnya Kepala BNN ke dalam Komunitas Blogger
Reporter Indonesia yang memiliki anggota lebih 800 orang, tersebar di seluruh Indonesia
akan mempercepat dukungan para blogger untuk pemberantasan narkoba.
Para blogger punya potensi, namun belum dimaksimalkan,
terutama dalam melawan penyalahgunaan narkoba. Misalnya, banyak para blogger
memiliki komunitas masing-masing, punya latar belakang yang beragam serta
sangat aktif di sosial media. Mereka dapat diajak untuk menulis tentang narkoba
secara variatif sesuai dengan disiplin ilmu atau latar belakang profesinya.
Tulisan-tulisan tersebut akan menjangkau kalangan yang lebih luas, dan mampu
menggugah kesadaran masyarakat.
Peran apa yang bisa diambil para blogger? Di
antaranya, mereka dapat menulis tentang bahaya narkoba, menulis
pengalaman pengguna narkoba yang sudah sadar, menjadi tenaga penyuluhan
narkoba, menularkan semangat menulis kepada para pelajar dan mahasiswa sehingga
menjauhkan mereka dari narkoba, ikut mengampanyekan undang-undang bahaya
narkoba kepada masyarakat, membangun jejaring blogger untuk peduli pada bahaya
narkoba, sesekali mereka menulis tema narkoba secara serentak di blog
masing-masing, dan terakhir para blogger dapat terlibat membantu kerja-kerja
BNN, apakah sebagai citizen reporter atau dalam diseminasi bahaya narkoba.
Pengawas Program
Selain peran-peran yang disebutkan di atas, sebenarnya masih
banyak hal yang bisa dilakukan para blogger. Selain menulis tentang bahaya
narkoba, misalnya, para blogger dapat dimanfaatkan sebagai tenaga penyuluh
dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BNN atau BNN Provinsi. Para blogger
perlu dilibatkan dalam memberikan value di tempat tinggal atau kepada komunitas
masing-masing. Mereka pun dapat menjadi tenaga kampanye di sosial media.
Namun, ada peran lain yang dapat dimainkan para blogger.
Sebagai penulis lepas dan sesekali menjadi jurnalis warga, para blogger perlu
didorong untuk bergerak. Bahkan, kalau perlu, BNN dan BNN Provinsi perlu
melibatkan mereka sebagai pengawas semua program pencegahan narkoba berbasis
ilmu pengetahuan yang sudah sesuai standar PBB.
Sangat penting pengawasan program pencegahan diawasi dan
diidentifikasi hasilnya secara ilmiah. Apalagi, saat ini paradigma pencegahan
mulai bergeser. Jadi, ke depan, tolak ukur dari kegiatan di bidang pencegahan
bukan lagi diukur dari banyaknya peserta kampanye anti narkoba yang hadir, atau
seberapa besar acara sosialisasi yang digelar. Mudah-mudahan segera lahir
komunitas blogger Aceh peduli narkoba. Semoga!
Oleh Taufik Al Mubarak, Blogger Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar