BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN BIREUEN ADALAH LEMBAGA PEMERINTAH NONKEMENTRIAN YANG BERKEDUDUKAN DI KABUPATEN BIREUEN DAN BERTANGGUNGJAWAB SECARA VERTIKAL PADA SATUAN ATAS DARI BNNP ACEH DAN BNN RI, DENGAN BERDASAR PADA UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009, TENTANG NARKOTIKA, SEBAGAI PERUBAHAN ATAS UU NOMOR 22 TAHUN 1997, YANG MEMPUNYAI TUGAS MELAKSANAKAN FUNGSI DAN WEWENANG BNN DI WILAYAH KABUPATEN/KOTA. DALAM MELAKSANAKAN TUGAS PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) DAN PREKURSOR NARKOTIKA KECUALI ROKOK DAN MINUMAN BERALKOHOL, BNNK BIREUEN BERWENANG MELAKUKAN PENYIDIKAN DAN PENYELIDIKAN PENYALAHGUNAAN SERTA PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA.

Selasa, 11 Februari 2014

Bocah SD Jadi Sasaran Penyuluhan Narkoba


Peredaran narkoba kini sudah merambah semua kalangan, tak terkecuali lingkungan pendidikan. Bahkan, anak-anak usia sekolah dasar pun menjadi sasaran peredaran barang haram tersebut.
“Kondisi ini sangat meresahkan orang tua dan guru. Makanya, program penyuluhan bahaya narkoba bagi pelajar menjadi kegiatan prioritas kami di awal tahun ini,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bireuen Agussalim, Minggu (10/2/2014).

Dalam kegiatan awal tahun, kata dia, BNNK Bireuen mengelar penyuluhan bahaya narkoba terhadap kalangan pelajar SD, SLTP dan SLTA.  “Khusus untuk pelajar SD, baru tahun ini kami laksanakan. Sementara bagi siswa sekolah menengah merupakan kegiatan lanjutan karena telah kami laksanakan melalui program-program di tahun sebelumnya,” sebut Agussalim.
Dikatakannya, kegiatan yang dilaksanakan 5-13 Februari 2014 itu merujuk pada arahan BNN Pusat yang juga diselaraskan dengan kondisi kekinian di Kabupaten Bireuen. “Seperti memberikan penyuluhan terhadap pelajar SD, ini kami lakukan karena banyaknya laporan masyarakat yang menyebutkan bahwa kalangan bocah SD juga sudah ada yang terjerat narkoba,” papar Agussalim.
Di antaranya, lanjut dia, ada warga yang melaporkan sempat melihat anak-anak usia SD yang mengisap lem. “Kemudian juga ada laporan yang masuk ke kami, para pengedar narkoba mulai mengincar anak-anak sekolah, mulai tingkat SD hingga SLTA,” ungkapnya. “Makanya, penyuluhan bagi pelajar menjadi kegiatan awal BNNK Bireuen di tahun 2014.”
Agussalim menjelaskan, kegiatan itu semula direncanakan bagi delapan sekolah untuk tingkat SD, SLTP dan SLTA. “Tapi dalam pelaksanaannya, penyuluhan ini harus kami laksanakan bagi siswa dari 31 sekolah,” katanya.
Untuk itu, tambah Agussalim, pihaknya menghadirkan para siswa dari sekolah lain ke lokasi-lokasi yang telah diprogramkan sebelumnya. “Jadi tetap kami laksanakan di delapan lokasi untuk delapan angkatan. Pada setiap angkatan, diikuti oleh 70 peserta dari beberapa sekolah,” bebernya.
Menurut dia, bimbingan dan penyuluhan terhadap pelajar memiliki peran strategis dalam memerangi narkoba. “Melalui kegiatan ini, kesadaran generasi muda secara langsung tersentuh, sehingga dengan sendirinya mereka akan menjauhi narkoba,” kata Agussalim.
Dikatakannya, dalam kegiatan berikutnya BNNK Bireuen juga akan memberikan penyuluhan serupa bagi semua elemen masyarakat.  “Intinya, kami akan secara terus menerus melakukan tindakan preventif agar generasi muda tidak menjadi korban narkoba,” tandasnya.
Sementara itu, seorang guru SD yang mendampingi muridnya mengikuti penyuluhan itu menyebutkan, sangat banyak materi yang bisa diserap oleh murid-muridnya dari penyuluhan yang dilaksakan BNNK Bireuen. “Bukan hanya murid, kami selaku guru pendamping juga mendapatkan pengetahuan baru tentang narkoba,” katanya.
Wanita yang mengaku bernama Meutia ini mengatakan, sebelumnya dia memang sering mendengar tentang narkoba, tetapi tidak pernah tahu jenis dan bentuknya. “Baru sekarang saya bisa tahu jenis narkoba dan bahaya yang ditimbulkan secara detil,” tuturnya.
Guru honor di SD 9 Bireuen ini juga mengakui, penyuluhan itu sangat membantu para guru dalam mengawasi gerak-gerik para murid sehingga tidak sampai terjerat narkoba. “Semoga kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan secara rutin di sekolah-sekolah,” harapnya.(pikiranmerdeka.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar